- Tanggapan hukum menggunakan preseden untuk menentang klasifikasi kesaksian SEC, dengan menekankan masalah keadilan.
- Hasil yang sangat penting karena pengecualian kesaksian ahli dapat membatasi kasus SEC terhadap Ripple dalam proses pengadilan yang sedang berlangsung.
Ripple meningkatkan perselisihan hukumnya dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), memperkuat pembelaannya terhadap kesaksian ahli yang diajukan oleh SEC. Menanggapi penolakan SEC, Ripple telah mengajukan surat komprehensif untuk mendukung mosi yang diajukan pada 22 April 2024, yang bertujuan untuk mendiskreditkan bukti ahli yang diberikan oleh SEC.
#XRPCommunity #SECGov v. #Ripple #XRP @Ripple has filed a letter in further support of its April 22, 2024 motion to strike new expert materials, and in reply to the SEC’s April 29, 2024 opposition to that motion to strike. pic.twitter.com/vXW1C22Oso
— James K. Filan 🇺🇸🇮🇪 (@FilanLaw) May 2, 2024
Inti dari tantangan Ripple terletak pada anggapannya bahwa kesaksian Andrea Fox, yang disajikan oleh SEC, memenuhi syarat sebagai kesaksian ahli dan bukan sekadar ringkasan fakta. Ripple berpendapat bahwa pernyataan Fox menggunakan pengetahuan akuntansi khusus untuk menganalisis laporan keuangan, melebihi aritmatika dasar. Menurut Ripple, hal ini memenuhi kriteria kesaksian saksi ahli di bawah Federal Rule of Evidence 702(a).
Sebaliknya, SEC berpendapat bahwa peran Fox adalah memberikan ringkasan langsung dari data keuangan Ripple, yang tidak memerlukan keahlian yang signifikan seperti yang biasa dilakukan oleh saksi ahli. Mereka menegaskan bahwa analisisnya terutama melibatkan perhitungan dasar yang bertujuan untuk mengklarifikasi data daripada menawarkan pendapat keuangan ahli.
Salah satu kekhawatiran Ripple berkaitan dengan waktu pernyataan Fox. Ripple menuduh SEC gagal menunjuk Fox sebagai saksi ahli dalam waktu yang ditentukan pengadilan, sehingga menghalangi kemampuan mereka untuk menguji silang secara menyeluruh dan merusak keadilan persidangan.
Tanggapan hukumRipple mengutip preseden di mana pernyataan serupa dibatalkan oleh pengadilan karena merupakan kesaksian ahli yang dirahasiakan yang disamarkan sebagai ringkasan fakta. Mereka berargumen bahwa kegagalan untuk mengklasifikasikan dan mengungkapkan sifat kesaksian saksi dengan benar dapat menyesatkan baik pihak lawan maupun pengadilan, sehingga kesaksian semacam itu tidak dapat diterima.
Dalam sanggahannya, SEC mengutip beberapa contoh di mana ringkasan saksi diterima tanpa pengungkapan ahli secara formal, dan menekankan bahwa konteks prosedural dan isi kesaksian menentukan perlunya pengungkapan tersebut.
Hasil dari mosi ini memiliki implikasi terhadap proses pengadilan yang sedang berlangsung antara Ripple dan SEC. Jika Ripple berhasil mengecualikan pernyataan Fox, hal ini dapat membatasi kemampuan SEC untuk mendukung hukuman tertentu berdasarkan perhitungan yang disengketakan. Sebaliknya, keputusan yang mendukung deklarasi tersebut akan memperkuat kasus SEC terhadap Ripple.
Sengketa hukum ini menggarisbawahi kompleksitas yang melekat dalam pertarungan peraturan dalam sektor mata uang kripto, di mana interpretasi kesaksian ahli dan persyaratan prosedural dapat membentuk hasil litigasi yang berisiko tinggi.