- Meskipun ada tantangan regulasi dari SEC, komunitas independen terus mengembangkan dan memperluas jaringan TON.
- Integrasi dengan platform Telegram memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi terdesentralisasi, meningkatkan utilitas dan daya tarik Toncoin.
Nilai Toncoin, yang terkait dengan aplikasi perpesanan Telegram, baru-baru ini melampaui angka $7, mencapai puncak baru. Peningkatan ini menempatkan Toncoin sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kesembilan, menyalip ADA. Lonjakan nilai Toncoin disebabkan oleh spekulasi mengenai kemungkinan Telegram melakukan penawaran umum perdana (IPO).
Telegram mulai menjajaki teknologi blockchain pada tahun 2017 dengan tujuan untuk memasukkan pembayaran terdesentralisasi dan fungsi-fungsi lain ke dalam layanannya. Perusahaan ini memulai Telegram Open Network (TON) pada tahun 2018 karena tidak adanya solusi blockchain yang memenuhi persyaratannya.
Baca selengkapnya: Kenaikan Meteorik Toncoin: Dapatkah Mempertahankan Momentum Setelah Menyalip Cardano?
Proyek ini dengan cepat menarik minat para investor, pengembang, dan pengguna Telegram biasa. Namun, proyek ini menghadapi tantangan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang mengarah pada penarikan diri Telegram dari inisiatif TON.
Pada tahun 2019, SEC turun tangan untuk menghentikan distribusi Grams, token asli TON, dengan menyatakan bahwa itu merupakan penawaran sekuritas yang tidak terdaftar. Keputusan pengadilan memenangkan SEC, yang secara efektif menghentikan pengembangan TON seperti yang direncanakan semula. Akibatnya, Telegram menghentikan keterlibatannya dengan TON dan mengembalikan $1,22 miliar kepada para investornya.
Meskipun Telegram keluar dari proyek ini, sebuah komunitas independen terus mengembangkan TON. Kelompok ini mengganti nama Grams menjadi Toncoins dan menegaskan bahwa TON adalah singkatan dari “the.” Pavel Durov, CEO Telegram, kemudian menyatakan dukungannya terhadap pengembangan blockchain yang sedang berlangsung, terpisah dari Telegram.
Saat ini, TON tetap terintegrasi dengan Telegram melalui aplikasi terdesentralisasi (DApps) yang memanfaatkan kerangka kerja sumber terbuka Telegram.
Integrasi ini memungkinkan basis pengguna Telegram yang luas untuk mengakses berbagai layanan, termasuk dompet, bot, dan game Web3 secara langsung melalui aplikasi. Telegram juga telah memperkenalkan kemampuan untuk melakukan transaksi iklan menggunakan Toncoin.
Hubungan antara potensi IPO Telegram dan peningkatan nilai Toncoin kemungkinan besar dipengaruhi oleh hubungan mereka yang berkelanjutan dan utilitas blockchain dalam ekosistem Telegram.