- Kurangnya arus masuk ke ETF Bitcoin BlackRock mencerminkan ketidaktertarikan investor institusi.
- Kekhawatiran akan stagflasi di AS dapat memengaruhi ekspektasi terkait keputusan Federal Reserve.
Minggu lalu menjadi saksi sebuah peristiwa penting dalam dunia dana investasi mata uang kripto: arus keluar yang cukup besar dengan total $435 juta.
US$435 outflows continue as incumbent ETF issuers continue to see withdrawals.
The outflows were focussed solely on Bitcoin and Ethereum which saw US$423m and US$38m respectively, while a broad range of altcoins saw inflows.
Read the full report: https://t.co/mOrbDKQYwP pic.twitter.com/knWTt6UkGB
— CoinShares (@CoinSharesCo) April 29, 2024
Pergerakan dana yang signifikan ini menunjukkan adanya pergeseran dalam sentimen investor, yang berpotensi didorong oleh kekhawatiran mengenai tekanan inflasi dan stagnasi pertumbuhan pasar bullish Bitcoin.
Pada saat yang sama, terjadi perlambatan yang nyata dalam masuknya investor baru ke dalam pasar. Perlambatan dalam penerbitan baru ini mengindikasikan berkurangnya minat di antara para investor baru-baru ini, yang mengisyaratkan kemungkinan erosi kepercayaan pada lintasan kenaikan pasar.

Yang palingpenting adalah kurangnya aktivitas di sekitar ETF Bitcoin BlackRock, yang mencatatkan arus nol. Kurangnya minat terhadap penawaran BlackRock ini mungkin menandakan kurangnya antusiasme di kalangan investor institusional dan ritel terhadap produk khusus ini.
Kekhawatiran investor mengenai stagflasi di Amerika Serikat semakin menambah kegelisahan yang ada. Fenomena ekonomi ini, yang ditandai dengan pertumbuhan yang lamban ditambah dengan inflasi yang terus-menerus, berpotensi mempengaruhi ekspektasi mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve.
Terlepas dari perkembangan ini, beberapa analis melihat situasi saat ini sebagai jeda sementara dan bukan sebagai permulaan dari tren negatif di pasar bullish Bitcoin.
Mereka mengantisipasi kembalinya momentum pasar, terutama dengan antisipasi integrasi ETF ke dalam platform penasihat perbankan dan keuangan.
“Kami tidak mengharapkan perlambatan ETF Bitcoin menjadi tren yang mengkhawatirkan, tetapi kami yakin ini adalah jeda jangka pendek sebelum ETF menjadi lebih terintegrasi dengan platform bank swasta, penasihat keuangan, dan bahkan lebih banyak lagi platform pialang.”
Ke depannya, para analis di Bernstein mempertahankan target harga optimis sebesar $150.000 untuk Bitcoin pada akhir 2025.
Proyeksi ini didukung oleh permintaan ETF yang berkelanjutan dan faktor-faktor lain yang mendorong dinamika pasar.

Pengenalan ETF Bitcoin tidak dapat disangkal telah membentuk kembali sektor mata uang kripto, menciptakan jalan baru untuk permintaan.
Namun, lintasan pasar di masa depan bergantung pada evolusi kondisi keuangan dan makroekonomi, terutama terkait keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS.